Ayo Ikuti Festival 1000 Dohong Se – Tanah Borneo Tanggal 27 Juli 2022 di Palangka Raya

    Ayo Ikuti Festival 1000 Dohong Se – Tanah Borneo Tanggal 27 Juli 2022 di Palangka Raya

    PALANGKA RAYA – Festival 1000 Dohong se –Tanah Borneo, yang akan dilaksanakan tanggal 27 Juli 2022, di Komplek Pameran Jalan Tumenggung Tilung Kota Palangka Raya, Kalimanan Tengah. Kegiatan  ini juga dengan diadakan budaya adat “Pumpung Hai” serta Pameran Produk Inovasi masyarakat Kalimantan Tengah, selain itu juga akan diadakan hiburan rakyat.

    Festival budaya dalam rangka memperingati hari jadi Provinsi Kalimantan Tengah Ke – 65 tahun ini, akan berbeda dari tahun –  tahun sebelumnya. Yakni, diadakan Festival 1000 Dohong, diperkirakan di hadiri sejumlah perwakilan Provinsi di Pulau Borneo (Kalimanan). 

    Dengan mengangkat budaya daerah, khususnya Dohong yang merupakan senjata khas suku Dayak selain Senjata Mandau yang dikenal oleh lapisan masyarakat. Dohong merupakan senjata tajam yang diperkirakan mulai berkembang di Kalimantan Tengah. 

    Meskipun kepopulerannya mulai terkikis sejak ditemukannya Mandau, dohong tetap memiliki tempat tersendiri di hati para tokoh Dayak. Dohong atau duhung diyakini sebagai senjata tajam pertama Suku Dayak dan menjadi cikal bakal lahirnya senjata tajam lainnya.

    Selain itu, dohong juga menjadi senjata yang terkenal dalam cerita-cerita masyarakat Dayak. Salah satunya adalah cerita tentang Sahawong yang membunuh raja iblis yang banyak memakan manusia.

    Tidak seperti parang pada umumnya, dohong memiliki bentuk simetris di kedua sisi. Senjata ini juga memiliki bagian tajam di kedua sisi bilahnya. Jika diperhatikan, bentuk dohong menyerupai mata tombak yang diberi gagang. Dohong memiliki ukuran sekitar 50 hingga 75 cm. Senjata ini terbuat dari bahan besi dengan  sarung yang terbuat dari kayu. Pembuatannya harus selesai dalam hitungan ganjil, karena masyarakat Suku Dayak percaya bahwa segala sesuatu akan digenapkan atau diselesaikan oleh Tuhan. 

    Dohong dipercaya memiliki kekuatan magis sama seperti benda-benda Suku Dayak yang lain. Bahkan, senjata ini diyakini memiliki kekuatan yang lebih dari senjata-senjata tradisional Dayak lainnya.

     “Selain promosi budaya, kami selaku panitia dan masyarakat adat Dayak juga ingin mengedukasi dan mengenalkan Dohong. Sekaligus, melestarikan budaya. Karena, Dohong adalah pusaka Suku Dayak yang menjadi jati diri dan ciri khas Kalimantan. Baik dari sejarahnya, ritual, dan dari kaitan kehidupan orang dayak itu sendiri, ” Kata Andreas Junaedy.

    Selain promosi budaya, Andreas Junaedy, sebagai Ketua Panitia Festival Pumpung Hai serta 1000 Dohong, berharap dalam Festival ini nantinya masyarakat adat Dayak bisa mengedukasi dan mengenalkan Dohong. Sekaligus, melestarikan budaya. Karena, Dohong adalah pusaka Suku Dayak yang menjadi jati diri dan ciri khas Kalimantan. 

    Baik dari sejarahnya, ritual, serta dari kaitan kehidupan orang Dayak itu sendiri. Dohong juga harus seperti benda pusaka Dayak lainnya yang harus mendapatkan sertifikat Warisan Budaya Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

     “Budaya itu semakin dilestarikan akan semakin tinggi valuenya, dan akan lebih menghasilkan. Kita harus mendukung event-event budaya seperti ini. Karena inilah kekuatan Indonesia. Kebudayaan inilah yang kita kenalkan ke mancanegara, ” ungkap Dre yang juga sebagai Ketua Umum Kerukunan Dayak Ngaju Kalimantan (KDNK).

    Hendra Jaya Pratama, Ketua DPD Jaringan Organisasi Masyarakat Nusantara (JOMAN) Kalimantan Tengah, sangat berharap acara Festival 1000 Dohong dapat dihadiri lapisan masyarakat. Dengan begitu Budaya – budaya yang ada dimiliki Suku Dayak yang belum diketahui, seperti Senjata Dohong, tidak familiar seperti senjata Mandau, dapat diketahui masyarakat umumnya.

     “Harapan kami, agar kedepannya Festival seperti ini bisa diagendakan sebagai Aset budaya yang dimiliki Kalteng, sehingga kedepannya bisa sebagai daya tarik Wisatawan Nasional maupun Internasional, ” kata Ketua DPD Joman Kalteng.

    Kegiatan Pekan Budaya Festival 1000 Dohong ini juga banyak mendapat dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah Provinsi Kalteng dan daerah, serta unsur Forkompimda setempat. Festival ini akan diselenggarakan dari tanggal 27 – 31 Juli 2022, di Lapangan Temenggung Tilung, dengan rangkaian acara seperti Pameran Produk Inovasi, Potensi Produk UMKN, Demo Produk, Festival Kuliner, Festival Kesenian dan Kompetesi Pencak Silat Dayak Se Kalimantan, Rapat Besar Pimpinan / Kedemangan dan Festival 1000 Dohong se Tanah Borneo.

    Festival 1000 Dohong, titik kumpul di Bundaran Besar Palangka Raya, pada tanggal 27 Juli 2022 pukul 10.00 Wib, kemudian acara  selanjutnya menuju acara ‘Pumpung Hai’ yang berada di Lokasi pameran Temanggung Tilung. Peserta diwajibkan mendafar dan tidak dipungut biaya.

    palangka raya
    Indra Gunawan

    Indra Gunawan

    Artikel Sebelumnya

    Antisipasi Penyalahgunaan Ketika Bertugas,...

    Artikel Berikutnya

    Brigpol Rochim Lakukan Pemeliharaan dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Leonardy Harapkan Kongres PB Lemkari Akhir Januari 2025
    Hendri Kampai: Perlawanan Rakyat atas Ketidakadilan, Indonesia Menghadapi 'Vigilante Virtual'
    Menjadi Urang Lengayang: Sebuah Cerita tentang IKWAL, Keluarga Besar yang Tak Terpisahkan
    Putu Kambang: Cerita Rasa dari Lengayang yang Tak Lekang Waktu
    Hendri Kampai: Menakar Kinerja KPK Memberantas Korupsi, Sebuah Refleksi Angka dan Realita

    Ikuti Kami